Merpati Hitam


Seandainya hari ini matamu terbuka, Aku ingin sekali mengukir namamu di antara gumpalan awan-awan.

Menarikmu ke sana dan ke mari mengitari rembulan di kala malam, berdansa ria di antara angin dan bintang-bintang. Mengajakmu mengelilingi jagad raya, bersorak gembira di hadapan para hakim.

Aku ingin sekali membisikan kata-kata cinta, menerangkan tentang rindu yang saat ini berada di sampingmu. Menuliskan suara manis yang dulunya selalu kau bisikan, dan mengejar merpati hitam yang telah lancang mencuri senyumanmu dariku.

Lihatlah. Ada sebutir keringat di keningmu.

………..

Kau tahu? Aku paling suka memandangi wajahmu, menelusuri tiap butir pori-pori kulitmu. Menyentuh hidungmu yang lucu, mengusap kelopak matamu yang sendu, dan melukis bibirmu yang menawan.

Dagumu yang biasa bersandar di bahuku sangat kurindukan.

Seringnya Aku berdo’a, meminta Tuhan lekas menyadarkanmu. Terkadang Aku menangis, ketika do’aku tak kunjung disetujui.

……….

Aku akan terus di sini, menemanimu di sisa-sisa waktu yang Aku punya.

Tenanglah, kasihku. Kau memiliki nyawaku.

Porsa: Merpati Hitam by Hara Nirankara, design art via Canva.

Semua konten di blog ini mengandung Hak Cipta.

Contact Person: haranirankara@gmail.com / +62 822 2568 8203

Pelacurku (Musikalisasi Puisi) by Hara Nirankara

Pelacurku by Hara Nirankara

Andai saja kamu tahu, betapa penuhnya hati ini dengan warna-warni keseharian yang kita lakukan berdua. Menciptakan goresan cerita hari demi hari, bersorak ria menelanjangi dunia.

Benar. Kau adalah wanitaku. Kau adalah pelacurku. Kau adalah kekasihku.

Aku tak peduli tentang apapun, tentang semua omongan orang di luar sana. Bagiku tak perlu menanggapi, selagi Aku dan kamu tetap bersama, tetap menjaga janji suci pelaknatan atas deklarasi hubungan kita.

Terkadang memang lucu, ketika Aku menunggumu di luar sana, yang sedang bergembira bersama laki-laki bajingan. Meneguk alkohol, atau bahkan menggerayangi tubuh seksimu. Menyiumi lehermu, atau mungkin memperkasaimu.

Namun Aku percaya, kau tak akan mengecewakan apa yang sudah kita mulai, apa yang sudah kita bangun hingga kini.

Aku bahkan belum percaya, Aku cinta kepadamu. Jatuh cinta kepada wanita yang tiap harinya terhina, dianggap sampah oleh banyak orang.

Tapi dengarlah, kasihku. Aku tidak peduli dengan anggapan mereka. Aku tidak peduli dengan restu yang tak menyertai kita. Aku tak peduli jika akhirnya kau dan Aku menjadi penghuni neraka.

Biar saja semua orang melaknat. Biarkan saja mereka meremehkan kita. Biar saja jika Tuhan tak mengampuni dosa kita.

Seandainya matahari itu bulan, Aku ingin sekali menikmati siang yang sebenarnya malam. Aku ingin sekali tertidur lelap di saat banyak orang kepanasan akibat terik sinar bulan.

Dengarlah, manisku. Aku akan bisikan lagu kesukaan kita.

“Jika engkau minta intan permata, tak mungkin ku mampu. Tapi sayang kan ku capai bintang dari langit untukmu. Jika engkau minta satu dunia, akan Aku coba. Ku hanya mampu jadi milikmu, pastikan kau bahagia.”

Tidurlah, pelacurku. Selamat pagi.

Judul: Pelacurku

Artist: Hara Nirankara

Ciptaan: Hara Nirankara

Backsound: AShamaluevMusic

Follow me on: Anchor, Instagram, Kompasiana, Wattpad.

The New China: Sebuah Langkah Mematikan China Yang Perlu Diwaspadai

Siapa yang tidak kenal dengan China? Sebuah negara yang katanya menganut sistem Komunis (hehehe), saat ini China berhasil menjadi rival utama Amerika Serikat. Dalam sebuah esai yang pernah saya tulis yang berjudul “Mewaspadai Intervensi China”, sudah saya paparkan tentang proyek One Road One Belt yang justru menjerat negara-negara kecil dan yang sedang berkembang, salah satunya Indonesia! wow, amazing bukan? Banyak masyarakat Indonesia (khususnya awam) yang belum tahu betapa “mengkhawatirkannya” jika Indonesia terus saja bergantung kepada China, terutama dalam hal pembangunan.

Rayuan pinjaman Utang Luar Negeri yang ditawarkan oleh China harus mendapatkan perhatian yang serius dari pememerintah Indonesia. Sebab, menurut riset Indef, ada 4 negara yang gagal bayar alias kredit macet atas pinjaman yang diberikan oleh China untuk pembangunan 4 negara itu. Keempat negara itu adalah Zimbabwe, Nigeria, Sri Lanka, dan Pakistan. Seperti yang saya kutip dari bisnis(dot)tempo, Zimbabwe memiliki utang sebesar US$ 40 juta kepeda China. Akibatnya negara itu harus mengikuti keinginan China dengan mengganti mata uangnya menjadi yuan sebagai imbalan penghapusan utang. Mata uang yuan di Zimbabwe mulai berlaku pada 1 januari 2016, setelah pemerintahan Zimbabwe mendeklarasikan tidak mampu membayar utang yang jatuh tempo pada akhir Desember 2015. Nigeria, di mana model pembiayaan melalui utang yang disertai perjanjian merugikan negara penerima pinjaman dalam jangka panjang. China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal China untuk pembangunan infrastuktur di Nigeria. Selain itu Sri Lanka, setelah tidak mampu membayar utang. Akhirnya pemerintah Sri Langka melepas Pelabuhan Hambatota sebesar US$1,1 triliun. Keempat, Pakistan, di mana Gwadar Port yang dibangun bersama China dengan nilai investasi sebesar US$ 46 miliar harus direlakan. Indonesia harus mewaspadai rayuan pinjaman China jika tidak ingin asset negara disita oleh China akibat gagal bayar utang.

Nah, mari kita ke bahasan utama dalam esai kali ini. Apakah yang saya maksud dengan The New China pada esai kali ini? Ada yang bisa menebak? Yup, salah! (hehehe), jawabannya adalah Afrika! Afrika menjadi salah satu benua yang digadang-gadang akan menjadi “New China”, bukan dalam artian Afrika akan menyaingi China, tapi lebih tepatnya, Afrika akan menjadi wilayahnya China. Ada yang belum paham? Begini loh, sayangku: Afrika merupakan wilayah yang akan dijadikan China sebagai wilayah jongos (maaf) bagi China.

Laman Forbes pada Oktober 2019 mengatakan bahwa, Afrika menjadi wilayah urbanisasi tercepat di dunia dengan perpindahan orang-orang desa ke kota. Transisi yang cepat itu menghadirkan tantangan baru bagi negara-negara yang rela menginvestasikan miliaran dollar uang mereka untuk pembangunan insfrastruktur di Afrika. Dan, China adalah salah satu negara yang berani mengambil risiko itu. Populasi di Afrika sendiri pada tahun 2050 diperkirakan tembus 1 miliar jiwa. Dengan laju urbanisasi yang sangat tinggi ini, muncul banyak peluang ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. IMF baru-baru ini mendeklarasikan Afrika sebagai wilayah dengan pertumbuhan tercepat kedua di dunia, dan banyak yang memprediksikan bahwa Afrika sedang dalam perjalanan untuk menjadi ekonomi $ 5 triliun, karena konsumsi rumah tangga diperkirakan akan meningkat pada klip tahunan 3,8% menjadi $ 2,1 triliun pada tahun 2025. China telah menjadi pemain utama dalam dorongan urbanisasi Afrika, karena sebagian besar inisiatif infrastruktur benua sedang digerakkan oleh perusahaan-perusahaan China dan/atau didukung oleh pendanaan China.

China sekarang adalah mitra dagang terbesar Afrika, dengan perdagangan Tiongkok-Afrika mencapai $ 200 miliar per tahun. Menurut McKinsey, lebih dari 10.000 perusahaan milik China saat ini beroperasi di seluruh benua Afrika, dan nilai bisnis China di sana sejak 2005 berjumlah lebih dari $ 2 triliun, dengan $ 300 miliar dalam bentuk investasi. Dan, tahukah kalian wahai rakyat +62? Secara perlahan, China memindahkan pabrik manufaktur mereka ke kawasan Afrika. Kenapa? Karena upah pekerja di Afrika terbilang murah, maka dari itu, dengan adanya China sebagai pelaku utama dalam pembangunan di Afrika, lambat laun Afrika akan menjadi The New China. Dalih bantuan pembiayaan pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh China kepada Afrika sejatinya merupakan langkah mamatikan China untuk menguasai benua Afrika! Negara-negara di benua Afrika lambat laun akan tunduk kepada keinginan China dan akhirnya merelakan kedaulatan negara karena tekanan utang luar negeri. Dan bagaimanakah dengan Indonesia? kalian sudah bisa menebaknya dengan kasus Natuna yang akhir-akhir ini sedang diperbincangkan oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.

Sebuah laman berita Ft(dot)com berhasil membuat saya terkejut dengan penggalan paragraf awal berita yang berisi, “Saya ingin membuat prediksi. Ini sangat berani: dalam 50 tahun, label “Made in Africa” akan sama di mana-mana seperti “Made in China” hari ini pada barang-barang sehari-hari yang dijual di Inggris seperti pakaian, handuk dan televisi. Bahkan, saya akan melangkah lebih jauh: produk-produk Afrika sebenarnya akan menggantikan banyak barang yang saat ini dibuat oleh perusahaan-perusahaan Cina.” Isi berita di laman tersebut mengingatkan saya tentang investasi besar-besaran yang digelontorkan oleh China di Afrika. Dan, dengan semakin banyaknya pabrik China yang pindah ke Afrika, semakin menguatkan dugaan saya bahwa China akan menguasai benua Afrika dan semakin menguatkan posisinya dalam merebut stamp “Negara Super Power” yang saat ini dipegang oleh Amerika Serikat.

Sebenarnya jika kita ingin membahas masalah China dalam menjadi negara super power, esai ini akan teramat panjang, karena apa yang dilakukan oleh China berkaitan juga dengan kebijakan luar negeri China, geo-politik China, peran China dalam konflik yang terjadi di Middle East, dan juga sikap “dua kaki” yang dilakukan oleh China dalam masalah politik luar negeri.

Dalam esai saya sebelumnya sudah saya paparkan bagaimana cerdiknya China dalam menyikapi ketegangan di Suriah. China secara haluan berporos atau menjadi sekutu Russia dan Suriah, tetapi China enggan terlibat pertempuran atau konflik senjata dengan Amerika Serikat. Hal itu dilakukan China karena Suriah merupakan salah satu jalur sutra yang menjadi incaran AS dalam hal perdagangan. China membantu Suriah hanya seputar kemanusiaan saja, tidak lebih. Indonesia juga merupakan salah satu wilayah yang menjadi rebutan antara China dan Amerika Serikat, kenapa? Karena Indonesia juga merupakan jalur sutra bagi perdagangan dunia. Hal ini tentunya sudah diketahui sejak lama, dan yang menjadi alasan VOC pula dalam menjajah Indonesia selama 350 tahun.

Afrika akan menjadi The New China pada beberapa dekade yang akan datang bukan dalam hal menggantikan China, tetapi lebih kepada pemanfaatan Afrika oleh China dalam mendepak Amerika Serikat, terutama dalam hal perdagangan. Afrika akan dikontrol oleh China karena investasi yang telah digelontorkan oleh China, bahkan termasuk kedaulatan sekalipun, Afrika akan berada di bawah kaki China. Sedangkan Indonesia? mari kita semua simak tingkah elit politik Indonesia, apakah akan mengambil sikap berdiri di kaki sendiri, atau mengikuti Afrika yang berada di bawah kaki China dalam beberapa dekade ke depan.

Imbas dari investasi China, trade war antara China dan AS, dan juga konflik-konflik yang ada di Middle East akan berdampak secara langsung terhadap perekonomian Indonesia jika negara kita terus saja tunduk kepada rayuan investor. Masalah dampak yang akan terjadi kepada Indonesia akan saya lanjutkan pada esai selanjutnya, dan semoga saya diberikan kesempatan untuk mengulasnya lebih dalam lagi.

ILY, Kompasiana

“Yang Bikin Aku Makin Sayang sama Kompasiana” ??? hmmm, apa ya? Awal ketertarikanku pada dunia menulis adalah ketika saya sedang berada di kelas tiga SD. Semakin menua, saya semakin giat menekuni dunia menulis. Saya ingat, dulu saya sangat tidak percaya diri ketika ingin mempublikasikan tulisan saya di internet. Tapi ketidak-percayaan diri itu saya buang jauh-jauh dengan membuat blog pribadi dalam wordpress, saya beranikan diri untuk menulis di wordpress setelah saya lebih dulu mempublikasikan tulisan saya di media sosial instagram. Berangkat dari dukungan pembaca itulah yang akhirnya membuat saya memberanikan diri untuk membuat blog pribadi. Saat ini, saya memiliki blog pribadi yang sudah jarang saya pakai karena saya sudah membuat akun di kompasiana agar jangkauannya luas.

Kenapa saya memilih kompasiana? Saya sering membaca artikel di kompasiana, dan beberapa kali menjadikan artikel di kompasiana sebagai referensi dalam tulisan yang bersifat analisa. Lalu, apa sih yang membuat saya semakin sayang sama kompasiana? Jujur, ketika pertama kali saya membuat akun di kompasiana, tulisan saya langsung dijadikan sebagai hightlight, dan saya mendapatkan sensasi yang selama ini belum pernah saya dapatkan sedikit pun. Coba bayangkan, saya yang masih awam dalam hal menulis, ketika mempublikasikan tulisan saya di kompasiana, mendapatkan “hightlight” untuk tulisan saya. Tentu hal itu sangat berarti dong buat saya? Karena dengan begitu, saya menjadi lebih termotivasi dalam menulis. Lalu sensasi luar biasa yang saya dapatkan lagi dari kompasiana adalah, ketika tulisan saya yang berjudul “Arteria Dahlan Dalam Pusaran Kontrol Emosi” dijadikan headline oleh kompasiana. It’s amazing! Dalam benak saya, saya bertanya “Ah, yang benar! Ini engga mimpi kan?!”, lalu tulisan kedua saya yang dijadikan headline adalah yang berjudul “(Menjadi) Introvert Bukan Aib!”, dengan memperoleh “headline” untuk yang kedua kalinya membuat saya semakin bangga sebagai penulis awam. Saya merasa menjadi manusia yang berguna sekaligus beruntung karena bisa membagikan tulisan saya yang mengandung edukasi.

Lalu, apa benar saya semakin sayang dengan kompasiana? Benar! Hal itu saya lakukan tanpa sadar dengan membuka akun kompasiana saya setiap saat, bahkan, dalam sehari saya bisa lebih dari lima kali membuka akun kompasiana saya hanya demi melihat, apakah artikel saya dijadikan hightlight? Apakah artikel saya dijadikan headline? Berapakan viewer saya dalam artikel? Apakah artikel saya mendapatkan reaksi dan mendapatkan komentar? Saya tidak bohong!! Setiap kali saya membuka akun kompasiana saya, saya selalu ‘kepo’ dengan hal-hal itu.

Saya tahu, saya tidak bisa membuktikan secara riil tentang rasa sayang saya kepada kompasiana, tetapi dengan membuka akun itu setiap saat, saya pikir hal itu adalah salah satu bentuk rasa sayang saya kepada kompasiana.

Kalau boleh jujur, awalnya saya tidak tertarik untuk mengikuti kompetisi #11TahunKompasiana. Tapi hari ini, saat ini, detik ini, di atas kasur ini, saya memutuskan untuk mengikuti kompetisi #11TahunKompasiana. Untuk apa? Tentunya untuk memberitahu kompasiana, bahwa saya semakin saya dengan kompasiana.

#11TahunKompasiana #BeyondBlogging

Introvert Bukan Aib!

Introvert merupakan salah satu bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia, seorang introvert biasanya mengabiskan waktunya sendirian pada waktu-waktu tertentu ketika merasa jenuh dengan rutinitas yang dijalaninya. Ada banyak bentuk “me time” yang dilakukan oleh seorang introvert, namun rata-rata dari mereka memilih untuk membaca buku, mendengarkan musik di kamar, atau pergi ke tempat yang sejuk dan sepi. Saya sendiri merupakan salah satu manusia dengan kepribadian introvert. Ketika saya sedang jenuh, biasanya saya pergi ke rumah saudara saya yang ada di desa dan bermain sendirian di sungai yang di sekelilingnya banyak bebatuan besar dan juga pohon-pohon.

Banyak yang mengira bahwa seorang introvert adalah orang yang anti sosial, pendiam, pemalu, cuek, dan yang lebih parah adalah, banyak orang meremehkan orang yang mempunyai kepribadian introvert. Benar memang, saya cepat bosan ketika berada di tengah keramaian, pribadi yang cuek bahkan ketika ada wanita cantik sekali pun, saya akan tetap cuek. Benar juga, saya merupakan pribadi yang pendiam dan pemalu, tetapi saya berubah menjadi pribadi yang sangat cerewet dan menyebalkan ketika sedang berkumpul dengan teman yang sudah akrab. Dan masalah pemalu, dulunya saya memang pemalu, selalu nervous ketika harus melakukan interaksi sosial lebih dulu. Tetpai hal itu lambat laun berubah seiring bertambahnya usia dan semakin banyaknya pengalaman saya ketika merantau ke Jakarta. Namun jangan salah, tidak sepantasnya kalian meremehkan orang dengan kepribadian introvert. Kenapa? Hillary Clinton dan Barack Obama merupakan dua contoh manusia dengan kepribadian introvert.

Saya sendiri memang menolak ketika akan dijadikan ketua dalam kelompok KKN, tapi berhubung team saya ‘ala kadarnya’, terpaksa saya yang mengambil alih jabatan ketua walau sebenarnya saya sebagai sekertaris dalam kelompok itu. Saya yang introvert mencoba menempatkan posisi saya sebagai ketua dengan berdialog bersama warga, speech, dan berusaha friendly di depan anak-anak sekolah dasar.

Orang dengan kepribadian introvert bukannya tidak bisa melakukan apa-apa, justru orang dengan kepribadian introvert rata-rata adalah orang yang bertanggung jawab, memiliki jiwa pemimpin, dan juga berwawasan luas. Sedang di luar sana banyak sekali orang yang meremehkan seorang introvert hanya karena “selalu sendirian”. Saya ingin bercerita tentang pengalaman saya sendiri sebagai seorang introvert.

Selepas wisuda, tepatnya H+3, saya diterima pada sebuah perusahaan sebagai Quality Control Analyst, sebuah jabatan yang secara awam tidak mungkin bisa dipegang oleh seorang introvert karena harus mengaudit pekerjaan orang lain. Namun saya yang merasa tidak cocok dengan manajemen pada perusahaan itu, memilih untuk resign dan mulai fokus untuk menulis. Basic saya dari dulu memang menulis, tetapi tuntutan mendapatkan pekerjaan kantoran datang dari Ibu saya. Teman-teman saya mengira bahwa saya yang pengangguran tidak memiliki banyak income, terlebih hasil dari menjual buku tidaklah besar. Beberapa bulan yang lalu, mantan sahabat saya berkata bahwa “jika buku saya diberikan kepada temannya yang seorang penulis, pasti buku saya akan dijadikan ganjelan kursi.” Kalimat itu teramat menyakitkan, tetapi saya berusaha sabar karena mantan sahabat saya itu merupakan pacar dari teman baik saya. Pengalaman mendapatkan peremehan bukan hanya sekali atau dua kali, tapi banyak hingga saya tidak bisa mengingat berapa kali “remehan” itu saya terima.

Tahukah kalian, terkadang saya ingin sekali bersikap sombong kepada orang yang meremehkan saya, dan terus saja menghujani pertanyaan sinis “sekarang kerja di mana?”. Ingin sekali saya berkata kepada teman saya itu, “gaji saya lebih banyak dari gajimu jika aku mengambilnya sebulan sekali.” Sebagai bahan informasi, saat ini dipercaya oleh Ibu saya untuk mengurusi bisnis kuliner miliknya, dan saya sengaja mengambil honor sehari sekali. Jika diglobalkan, total pendapatan saya tiap bulan lebih dari 4 juta rupiah dan belum dtambah dengan royalti hasil menjual buku, sedangkan banyak dari teman saya yang rata-rata penghasilan per bulan sebesar 2,2 juta rupiah.

Sampai saat ini saya masih bingung, kenapa banyak orang terutama teman-teman saya sendiri yang meremehkan saya? Kalau boleh sombong lagi, wawasan saya jauh lebih luas, relasi saya jauh lebih banyak, prestasi saya juga lebih banyak dari mereka. Namun sayangnya, beberapa teman saya dengan entengnya meremehkan saya hanya karena saya tidak kerja di perusahaan orang lain. Dunia ini teramat menyedihkan karena banyak dihuni oleh orang-orang bermulut setan yang memandang remeh seorang introvert, dan anehnya, ketika mereka diajak adu argumen tentang kepribadian atau edukasi yang lain, mereka selalu saja logical fallacy dengan menyerang secara personal lawan debat mereka.

Introvert bukanlah sebuah aib, dan kalian tidak perlu berkecil hati jika berkepribadian introvert, jangan gampang menyerah jika kalian belum bisa total dalam berinteraksi. Belajarlah, kuatkan mental kalian sehingga kalian benar-benar layak diterima oleh orang lain. Introvert merupakan salah satu anugrah yang ada dalam diri kalian, harusnya kalian merasa beruntung, karena menjadi anti mainstream adalah hal yang sangat menyenangkan. Jika kalian introvert, kalian tidak perlu pusing memikirkan omongan dari mulut-mulut setan yang membuat kepercayaan diri kalian menurun. Galilah potensi yang ada dalam diri kalian, jadikan Hillary Clinton dan Barack Obama sebagai motivasi kalian untuk membungkam mulut-mulut yang tidak tahu diri itu.

Dunia ini teramat luas, di luar sana masih banyak orang-orang yang peduli dan lebih menghargai diri kalian yang seorang introvert. Saya memang bukan orang hebat, bukan orang yang berguna. Tapi ingatlah saya sebagai seorang introvert, orang yang bisa mengenali diri sendiri, orang yang bisa menggali potensi yang ada dalam diri saya, orang yang selalu ‘masa bodo’ dengan rentetan omongan-omongan dari orang bermulut setan.

Siapapun kalian, entah introvert, bipolar, disabilitas, atau pengidap mental illnes yang lainnya, teruslah melangkah, gali setiap potensi yang ada di dalam diri kalian, tunjukan kepada orang-orang yang selalu memandang rendah diri kalian. Butktikan kepada mereka semua, bahwa kalian juga layak menjadi manusia, bahwa kalian juga layak untuk dihargai dan dianggap ada.

“Suatu saat kita akan menghilang satu per satu, musnah satu per satu, dan terlahir kembali satu per satu. Teruslah melangkah kawanku, tidak ada yang tahu kita akan berakhir seperti apa.” Hara Nirankara.

‘Memperkosa’ Agama

Dalam tulisan kali ini saya akan menyingkirkan dulu perihal hadist, dalil, atau sabda apapun di dalam sebuah agama. Di sini saya tidak ada maksud untuk tendensius ke salah satu agama, tetapi yang saya maksud dan singgung adalah semua agama samawi. Kenapa hanya samawi? Karena menurut saya, baik samawi maupun penghayat, keduanya berasal dari satu entitas yang sama, yaitu spiritualitas maupun alam bawah sadar yang nantinya akan terkoneksi dengan pikiran atau yang lebih sering disebut dengan filsafat.

Bagaimana sih awal mula sebuah agama itu ada? Agama, terutama agama samawi diciptakan sebagai dasar hukum perilaku manusia. Pada saat itu belum ada hukum yang jelas, yang mutlak, serta masih primitive-nya pemikiran manusia tentang hubungan dalam masyarakat. Agama pada saat itu dijadikan aturan seperti halnya UUD di Indonesia saat ini, agar kondisi masyarakat saat itu lebih terorganisir serta mempunyai sasaran yang jelas. Sebut saja Ibrahim, Isa, dan Muhammad, mereka bertiga merupakan sosok pemikir sekaligus pemimpin pada masanya. Seperti halnya Soekarno, BK seorang orator, pemikir, serta pimpinan revolusi pada masa kolonial. Setelah BK berhasil mengumpulkan masa, memberontak, mengambil alih pemerintahan Hindia-Belanda, hal yang dilakukan selanjutnya adalah dengan menciptakan aturan atau hukum yang berlaku bagi rakyat Indonesia. Tentunya Soekarno, dkk membuat hukum atau aturan tanpa meninggalkan hukum atau dengan kata lain mengadobsi hukum pemerintah kolonial yang akan diterapkan pada pemerintahan pasca proklamasi.

Hal di atas sama persis dengan apa yang terjadi pada agama. Saya umpamakan Yahudi adalah agama paling awal dimuka bumi, lalu muncullah Nasrani dengan aturannya sendiri TAPI mengadobsi hukum atau aturan yang sudah lebih dulu ada dalam Yahudi. Hal tersebut sama dengan Islam yang mengadobsi serta memperbaharui hukum atau aturan yang ada di dalam Yahudi dan nasrani. Analogi Ibrahim, dkk dengan Soekarno adalah sebuah pembanding sederhana yang saya sajikan dalam tulisan ini. Saya pikir analogi di atas mudah untuk dipahami oleh kalian semua, kan? Nah, setelah kita tahu bagaimana agama berfungsi pada saat itu, selanjutnya saya akan menyinggung perihal awal mula atau kemunculan dari sebuah agama.

Sebenarnya untuk menarik benang merah atas peristiwa kemunculan agama teramat mudah, sama dengan analogi yang pertama. Saya analogikan lagi Pancasila merupakan sebuah agama yang digagas oleh Soekarno (katakanlah), begitu juga dengan Yahudi, Nasrani, dan Islam. Bagaimana awalnya tercipta Pancasila? Hal itu berawal tentunya melalui pemikiran atau ide atau gagasan, atau yang lebih dikenal dengan Ideologi. Dari mana asalnya Ideologi? Ya tentunya dari pemikiran para pemikir di atas! Dulu saya pernah membahas masalah Filsafat, Agama, dan Sains, yang ketiganya saling bertentangan, terutama antara Sains dan Agama. Saya juga pernah memberitahu bahwa perbedaan utama antara Filsafat dan Sains terletak pada sebuah objek. Filsafat tidak mempunyai objek, sedangkan Sains mempunyai objek.

Awal mula Sains tentunya berawal dari Filsafat. Saya beri contoh, katakanlah Wahyudi bertanya-tanya kenapa bisa terjadi gempa bumi. Jika masih dalam “bertanya” artinya Wahyudi masih berkutat seputar filsafat, tetapi kemudian Wahyudi mencari tahu penyebab terjadinya gempa bumi dengan memasukkan sebuah objek sehingga penyebab pasti terjadinya gempa bumi diketahui melalui sains. Sederhananya, filsafat merupakan sebuah permulaan, dan sains merupakan sebuah proses yang nantinya akan menemukan hasil yang valid dan terpercaya. Hubungan antara Filsafat dan Sains selama ini baik-baik saja, karena sesuatu yang tidak bisa dibuktikan oleh filsafat, dapat dibuktikan melalui sains dan hasilnya dapat diterima secara rasional.

Tapi coba kita bandingkan dengan agama, baik filsafat maupun sains, keduanya sering bergesekan dengan agama, sehingga membuat agama merasa lebih superior dengan melemparkan isu neraka kepada penganut filsafat dan sains. Hal ini tentunya tidak bisa ditolerir terus menerus. Bagaimana bisa agama berkedudukan lebin tinggi ketimbang filsafat dan sains? Sedang dalam agama, pembuktian untuk menyajikan validitas tidaklah ada. Omong kosong? Benar! Agama samawi selama ini memang omong kosong sehingga efek yang ditimbulkan bisa kita pelajari dalam peristiwa Renaisans atau Dark Ages.

Nah, kembali lagi dalam poin utama tulisan ini, bahwa sesungguhnya (menurut saya) agama hanyalah ciptaan manusia layaknya Pancasila, Komunis, Kapitalis, dlsb. Agama memang muncul dari pemikiran orang seperti Ibrahim, dkk, sedangkan Tuhan? Merupakan sesuatu yang diciptakan oleh pikiran disaat sedang sendirian (dalam artian, spiritualitas). Saya tidak ada maksud untuk menghujat, tapi coba pikir, Muhammad sendiri mendapat yang katanya wahyu berupa kalimat Iqra’, padahal Muhammad sendiri tidak bisa membaca dan menulis. Bagaimana bisa? Kenapa kalian tidak pernah menerka “Apakah maksud Muhammad agar umat Islam tidak menjadi seperti Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis? Maka dari itu Muhammad menyuruh pengikutnya untuk membaca, menuntut ilmu.” Pernahkah kalian menerka demikian? Ibu saya sendiri sedari kecil tidak sekolah, tidak bisa membaca dan menulis. Tetapi hal yang selalu ditekankan oleh Ibu saya adalah, anak-anaknya harus bisa membaca dan menulis, agar pintar sehingga tidak seperti Ibu saya tidak bisa membaca dan menulis.

Tulisan kali ini sekaligus menjadi jawaban atas janji saya yang akan membahas masalah korelasi antara agama dan ideologi. Ya, agama dan ideologi memang berkaitan, bahkan sangat erat, karena kedua berawal dari pemikiran sebelum adanya sains yang terbukti kebenarannya.

Star Syndrome

Ada orang yang tiap harinya bermimpi, menjadi seseorang yang dapat memuaskan batinnya. Beberapa orang di antara mereka sering membayangkan, suatu saat kejayaan akan dapat mereka gapai. Tapi ada orang yang tiap harinya sibuk bermain media sosial, tersenyum sendirian karena sebuah konten. Dia berkhayal, andai dia bisa melakukan hal yang sama. Tidak ada yang salah akan hal tersebut. Yang salah adalah ketika mereka memaksakan untuk tenar dengan melakukan tindakan-tindakan yang bodoh. Ribuan pasang tangan bertepuk tangan, jutaan pasang mata menyaksikan aksinya, dan puluhan reaksi muncul atas tindakan yang ia lakukan. Banyak orang di luar sana mendapatkan apresiasi karena prestasi. Namun lebih banyak dengan mereka yang terkenal oleh sebab hal yang memalukan.

Selebgram, diundang pada acara reality show, menjadi bauah bibir media yang haus akan rating, hingga namanya terkenal seantero negara. Ada, ada orang yang menginginkan itu semua, dan banyak cara dilakukan, termasuk mempermalukan diri sendiri di mata umum. Entah apa yang mereka sebenarnya cari, berharap pundi-pundi rupaih tergenggam. Namun pada kenyataannya justru berton-ton hujatan yang ia terima. Satu kali hal bodoh menjadi viral, diulangi dengan hal bodoh yang kedua. Dan begitu seterusnya. Ada juga orang yang rela menghabiskan uangnya agar eksistensi akan dirinya diakui oleh seluruh penghuni media sosial. Mereka merasa bangga hanya karena mendapatkan banyak likes dan mention.

Ini bisa disebut dengan penyakit mental, gangguan mental, atau apapun yang berkaitan dengan mental seorang manusia. Keinginan menjadi terkenal, hingga hal bodoh rela mereka pertontonkan. Makan sabun, telanjang di tempat umum, hingga merusak benda bersejarah. Inilah realita yang harus dihadapi oleh banyak manusia di banyak negara. Sebuah rekayasa sosial yang sebenarnya tidak memiliki manfaat apapun. Coba berfikirlah, manisku. Tidak ada guna kalian mempertontonkan kebodohan kalian demi sebuah eksistensi, hanya demi diakui dan terkenal. Sedang masih sangat banyak hal-hal di luar sana yang dapat kalian lakukan.

Aku tahu, selain ingin terkenal, kalian juga ingin mendapatkan pemasukan. Tapi jangan dengan sesuatu yang bodoh, manisku. Hal-hal yang sederhana, menambah pengetahuan, mengajak ke hal-hal yang positif, merupakan hal-hal yang dapat kalian lakukan ketimbang bertingkah seperti manusia yang benar-benar bodoh dan putus asa.

Di luar sana banyak orang yang tertawa, menghujat, mendo’akan, bahkan memandang rendah atas tindakan bodoh yang diviralkan. Sedangkan kamu teramat berharga, kawanku. Kamu teramat berharga untuk dihina, dicaci, disepelekan, ditertawakan. Seharusnya kamu berhak mendapatkan rekasi yang lebih baik, yang lebih manusiawi. Maka sadarlah, kawanku. Sesuatu yang digapai secara instan tidaklah bertahan lama. Lambat laun, eksistensi kalian akan tergantikan oleh hal bodoh yang lainnya. Dan perputaran seperti itu akan terus terjadi, hingga kalian akan benar-benar tenggelam di dasar. Dan ketika kamu kembali dengan hal bodoh baru yang menggantikan hal bodoh sebelumnya, yakinlah, bahwa kamu benar-benar sudah terperdaya oleh sesuatu yang menggeogoti mentalmu, bahwa kalian telah kalah menghadapi penyakit/gangguan yang merusak citra diri sebagai manusia yang bermartabat.

Lihatlah, manisku. Ada orang yang sedih atas tindakanmu, ada perasaan yang terluka atas kelakukanmu, dan ada nama baik yang telah kamu korbankan. Kasihilah orang-orang yang baik kepadamu, rasakanlah kecewanya perasaan orang-orang terdekat kalian. Orang-orang akan diam, akan bersikap biasa saja di depanmu. Tapi pecayalah, kasihku, mereka akan membicarakanmu dan menertawakanmu di belakang sana, mereka akan merendahkanmu di belakang sana. Sedangkan bagaimana dengan nama baik keluargamu? Berjuang demi menjaga harga dirimu, berjuang agar orang-orang sekitar tidak meremehkanmu.

Berkacalah, wahai manusia. Ada usaha yang harus kamu jalani, ada kerja keras yang harus kamu lakoni terlebih dahulu, baru setelah itu kamu akan mendapatkan balas dari usaha yang telah kamu jalani. Pernah mendengar “hasil tidak akan mengkhianati usaha”????? kalimat sederhana itu memang ada, kelak kamu akan menikmati dari benih yang kamu tanam, tunas yang kamu jaga dan besarkan. Di dunia ini tidak ada sesuatu yang instan, kawanku. Kamu harus mempergunakan anugrah teristimewa yang telah diberikan kepadamu. Gunakan anugrah itu, gunakan untuk mengubah dunia, gunakan untuk menggenggam dunia, gunakan untuk meraih apa yang selama ini kamu cari, tuju, dan perjuangkan.

Manusia Setengah Sempurna

Kalian pernah merasa ditolak oleh dunia? Merasa hidup kalian sama sekali tidak berguna? Merasa diacuhkan? Disepelekan? Pernah berfikir untuk bunuh diri? Jika kalian semua pernah merasa seperti demikian, selmat, kalian pernah mengalami mental disorder, mental illness, bipolar, atau semacamnya. Lalu, bagaimanakah cara kalian bisa untuk menjikkan gangguan mental tersebut? Lewat psikiater? Obat dari psikiater? Ruqyah? Hipnoterapi? Saya yakin kalian semua yang pernah mengalami gangguan mental di atas merasa bahwa segala pengobatan yang kalian jalani adalah sia-sia, tidak berguna sama sekali, bahkan membuat kalian semakin depresi.

Ketika kalian sudah jenuh dengan segala terapi maupun pengobatan yang kalian lakukan, atau, merasa semua orang, orang tua kalian, bahkan Tuhan mengacuhkan apa yang kalian rasakan. Jangan khawatir, jangan putus asa, karena kalian masih mempunyai diri sendiri yang bisa mengerti apa yang kalian mau.

Mental disorder/illness, bipolar, dll, adalah anugrah terindah yang kalian miliki. Pengidap gangguan mental adalah orang-orang yang cerdas. Buktinya? Kalian masih bisa bertahan hinggga hari ini dan itu merupakan hal yang paling membanggakan. Biar saya mulai secara random.

Kalian mempunyai fisik yang dipandang oleh orang lain sebagai sebuah ‘kejijikan’, entah itu berat badan over, terlalu kurus, kulit hitam, gigi eksentrik, mempunyai warna kulit yang beda dari rata-rata orang. Jangan sedih, selow. Kalian hanya perlu tenang, kemudian berbicara pada diri sendiri. Semua orang pasti ingin terlihat cantik/ganteng di depan semua orang yang lainnya, sehingga kalian ‘mempermak’ penampilan kaliapn sedemikian rupa. Tidak masalah, itu hal yamg sangat wajar. Tetapi jika kalian tampil apa adanya dengan segala keterbatasan kalian di depan semua orang dan berhasil membuat kagum orang lain dengan penampilan yang natural, itu sungguh sangat luar biasa. Terlebih lagi jika kalian mampu menginspirasi banyak orang yang seperti kalian, jelas itu sebuah prestasi yang tiada ternilai. Kalian tidak perlu menjadi orang asing untuk membahagiakan orang lain. Kalian hanya perlu menjadi diri sendiri, berdamai dengan diri sendiri. Ketika kalian telah berhasil merubah mindset masyarakat tentang diri kalian, itu adalah hal yang lebih memuaskan batin kalian.

Mempunyai fisik yang tidak sempurna seperti cacat dari lahir atau karena kecelakaan? Tidak perlu kecewa, tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, terlebih menyalahkan orang tua yang telah melahirkan kalian karena suatu tragedi, atau menyalahkan buyut kalian karena genetik. Kalian tidak perlu malu memiliki bagian tubuh yang tidak sempurna. Buat apa? Tidak ada gunanya. Justru jika kalian malu, artinya kalian sedang membohongi diri sendiri.

Saya pernah melihat satu video yang berhasil membuat saya menangis. Namanya Cattleya, seorang penyiar radio. Wanita muda itu mempunyai tangan kiri yang tidak sempurna, tidak mempunyai banyak teman ketika sedang kecil dulu. Seorang wanita tangguh yang terlihat kuat di depan semua orang. Kalimat yang berhasil membuat saya menangis adalah ketika dia mencoba menginterprestasikan tangan kirinya yang bisa berbicara. Dia menukar nalar seolah tangannya berkata “untuk apa kamu menutupi saya [tangan kiri] terus menerus? Kamu malu mempunyai tangan seperti saya? Kamu malu dengan keadaan tangan yang seperti saya sehingga membuatmu tidak percaya diri?”. Melalui jungkir balik nalar itu dia mencoba bercermin bahwa, selama ini dia adalah pemilik yang jahat karena berusaha lari dari kenyataan.
Jujur, saya sendiri awalnya merasa malu mempunyai muka yang berjerawat, rasanya saya ingin sekali kembali lahir dengan fisik yang sempurna. Saya juga sudah mencoba berbagai pengobatan modern hingga tradisional, tetapi selalu gagal. Hal yang akhirnya membuat saya bisa sadar adalah ketika almarhumah Budhe saya berkata “Bapakmu dulunya seperti kamu, jerawatan.” Sejak saat itu saya sadar bahwa kondisi fisik saya berasal dari faktor genetik. Percuma saya menjalani pengobatan, keluar banyak biaya untuk terlihat sempurna di mata orang lain. Apakah saya menyalahkan Ayah saya? Tidak, tidak sama sekali. Apakah saya menyalahkan diri saya sendiri? Untuk apa? Tiada guna. Memang saya akui tekanan terberat adalah ketika saya sedang dalam masa puber. Hal itu sangat membuat saya tidak percaya diri.

Saya ingat, pertama kali saya berdamai dengan kenyataan adalah ketika saya kelas satu SMA. Saya sudah mulai cuek dengan penilaian orang lain terhadap saya. Sejak saat itu saya selalu menganggap bahwa apa yang saya dengar adalah suara setan. Maka jalan satu-satunya yaitu, saya harus menutup telinga dari suara-suara bising itu. Saya kudu menutup mata, memalingkan pandangan dari tatapan-tatapan sinis manusia setengah sempurna. Beberapa orang, guru saya, menyarankan saya untuk mengkonsumsi ini itu bla bla bla, memakai ini itu bla bla bla. Tetapi tetap saja tidak ada perubahan. Akhirnya saya bercermin, berbicara pada diri sendiri, berdamai dengan keadaan yang sebenarnya. Lalu saya mencoba menghilangkan segala pikiran yang tidak layak konsumsi. Dan akhirnya, keadaan wajah saya mulai membaik. Berangkat dari sanalah yang akhirnya membuat saya sadar bahwa, saya sendiri yang bisa memulai perubahan, saya kudu yakin dengan diri saya sendiri, saya kudu percaya sepenuhnya dengan diri saya sendiri.

Kalian boleh merasa minder dengan segala kekurangan yang ada pada diri kalian. Tetapi jangan biarkan minder itu membunuh kalian. Dalam diri kalian, kekuarangan kalian, pasti ada kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan kalian harus memanfaatkan itu, jadikan senjata kalian untuk menaklukkan dunia, jadikan amunisi kalian untuk merubah mindset masyarakat terhadap kalian. Karena apa? Kalian adalah yang membentuk pribadi kalian sendiri nantinya. Kalian harus menerima persepsi dari diri kalian sendiri tentang bagaimana keadaan fisik/mental kalian. Maka dengan demikian, pancaran aura kalian, inner kalian akan membuat orang lain mempunyai rasa hormat kepada kalian, atau bahkan, tertarik untuk berteman dengan kalian.

Hidup ini terlalu berharga untuk disesali dengan keterbatasan yang kalian miliki. Kalian harus mengeksplor apa yang ada pada diri kalian, dan menjadikan hal itu sebagai upaya kampanye untuk memberikan rasa percaya diri kepada orang yang seperti kalian.

Algoritma Seks

Namanya Arion, seorang lelaki muda yang merasa hidupnya penuh dengan tekanan, merasa depresi tatkala harus selalu mengalah dengan keadaan. Jika dibilang broken home, tidak. Namun kehidupannya di dalam keluarga juga tidak begitu menyenangkan. Terlahir sebagai anak bungsu tidak membuat Arion merasa diistimewakan, malah justru sebaliknya. Yaitu mengalah demi saudara-saudara tertuanya. Kalau boleh mendeskripsikan sedikit, Arion ini artinya mempesona, terbukti dengan banyaknya wanita yang terpikat oleh tatap mata Arion. Jika dilihat secara fisik, dia orang yang biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa. Dia juga bukan pribadi yang berprestasi, atau bahkan salah satu mahasiswa kesayangan Dosen. Tapi yang pasti pada diri Arion, orang yang murah senyum, setia kawan, selalu membuat teman-temannya tertawa, bicara apa adanya walau kalimat yang keluar dari mulutnya begitu menyakitkan.

Sekilas, jika diperhatikan dari luar, dia orangnya seperti tidak mempunyai beban dalam hidup, minim konflik, tidak complicated. Ya, citra yang seperti itulah yang selalu disematkan oleh teman-teman Arion kepadanya. Tapi tidak ada satu orang pun yang tahu tentang kehidupan internal Arion, tidak ada satupun yang tahu. Dalam sisi internalnya, dia sama sekali tidak pernah menceritakan beban hidup yang hampir membuatnya gila kepada siapapun. Jika di rumah terdapat konflik, Arion tidak pernah menunjukan hal itu di depan teman-temannya, di depan orang lain. Bahkan kepada pacarnya pun, dia tidak pernah menceritakan persoalan internal yang menimpanya.Untuk memahami seseorang yang mengidap bipolar [klaim sepihak] tidaklah mudah, bahkan untuk membaca kepribadiannya bagaikan menyusun serpihan kaca yang tak beraturan. Arion ini moodnya gampang sekali berubah. Kadang good mood, kadang bad mood, kadang abstrak, bahkan random dalam satu waktu. Tapi walaupun dengan mood yang tidak berartuan itu, Arion tidak pernah membuat teman-temannya merasa risih.

Ketika sedang good mood, Arion suka bercerita yang indah-indah. Susunan kalimatnya mengalahkan Socrates, bahkan Russell. Ya, terkadang ia menjadi orang yang sangat bijak, kadang menjadi orang yang dianggap murtad. Namun ketika tengah bad mood, dia menjadi pribadi yang pendiam, tidak banyak kalimat yang keluar dari mulutnya, dan tentunya sikap diam itu membuat teman-temannya heran. Pernah suatau ketika Arion selama beberapa minggu tidak pernah ikut berkumpul dengan teman-teman kampusnya, bahkan sekedar ikut ngopi pun, tidak. Ketika sedang berada di dalam kelas, Arion juga menjadi patung, tidak seaktif biasanya. Dan ketika semua bad mood itu memuncak, Arion merayu pacarnnya untuk berhubungan seks. Ya, ketika bipolarnya sedang memburuk, hanya seks yang mampu menyembuhkannya. Dalam hal ini tentu pacarnya tidak keberatan. Toh, mereka sudah saling percaya, berkomitmen agar tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan adanya seorang bayi di rahim pacarnya.

Arion walau terlihat noob dalam urusan seks, bahkan dianggap belum pernah berhubungan seks oleh semua temannya, ternyata dia merupakan lelaki yang pro ketika di ranjang. Hal inilah yang membuat pacarnya merasa keenakan dan tidak kapok ketika disuruh untuk berhubungan seks dengan Arion.

Di saat merasa bipolarnya kambuh, Arion melampiaskannya lewat adegan ranjang dengan permainan yang ia ciptakan sendiri. Sedangkan pacarnya hanya pasrah menerima keenakan yang diberikan oleh Arion. Gaya bercinta, irama, hingga desahan selalu diprioritaskan oleh Arion demi mencapai klimaks yang tinggi. terkadang Arion dan pacarnya berhubungan seks di sebuah hotel, terkadang juga di kos-an punya teman Arion. Sekali berhubungan seks, Arion bisa bertahan selama 30 menit tanpa obat kuat. Hal itu dikarenakan Arion telah menemukan strategi ketika bercinta. Di saat sedang membuat passangannya terangsang, Arion menempatkan senjatanya pada salah satu bagian yang tidak terlalu sensitif. Sedangkan jika pasangannya sudah klimaks, Arion sedikit menggeser senjatanya ke arah yang terdapat sensitifitas. Dan, akhirnya Arion bisa klimaks dengan sempurna.Puncak klimaks itulah satu-satunnya obat bagi bipolar yang dialami oleh Arion. Dengan begitu, mood yang tadinya buruk, seketika berubah menjadi baik.

Saya membangun narasi seperti di atas tentunya mempunyai sebuah tujuan, yaitu agar seks tidak lagi dijadikan sesuatu yang tabu. Kita semua tahu, dengan kondisi yang dialami oleh seorang bipolar pun, nyatanya itu dapat membantu memperbaiki suasana. Jika kalian merasa bukan orang suci, tidak pandai dalam beribadah, atau bahkan seorang yang cupu sekalipun, tidak ada salahnya melampiaskan segala beban hidup yang kalian miliki lewat seks. Yang saya tekankan di sini bukan berarti saya menyuruh orang yang tengah mempunyai masalah berat untuk melakukan tindakan asusila, tetapi sedikit lebih baik dari itu. Yaitu dengan sedikit keluar uang guna ke tempat pelacuran.Kalian pernah dengar nama Jalaludin Rumi? Seorang muslim seperti Rumi juga menganggap seks bukan lagi hal yang tabu. Bahkan seingat saya, ketika saya dan teman saya tengah berdiskusi masalah seks dan menyinggung sedikit tentang Jalaludin Rumi, teman saya berkata seperti ini: di suatu ketika ada seorang pria yang tengah mabuk, yang ada di pikiran pria itu hanyalah “jika bertemu dengan siapa saja di perjalanannya, dia akan membunuh orang itu.” Tapi ternyata pria yang penuh dengan emosi itu bertemu dengan seorang pelacur. Tahukah kamu, Lin, apa yang dilakukan pria itu kepada pelacur tersebut? Tanya teman saya. “tidak tahu”, jawab saya. Pria yang tadinya ingin membunuh itu justru berhubungan seks dengan pelacur tersebut. Dan ketika sudah klimaks, niatan untuk membunuh sudah tidak lagi ada. Seingat saya teman saya berkata demikian.

Lalu teman saya itu sedikit bercerita mengenai temannya yang sudah beristri. Suami – Istri itu sedang ribut, cekcok. Dirasa tidak ingin terlalu pusing, suami itu pergi ke kedai kopi malam-malam, menghabiskan sebagian malam itu bersama kawan-kawannya. Dan tahukan kamu, Lin, ketika sudah pulang ke rumah, suami itu mengajak istrinya berhubungan badan. Setelah klimaks, konflik yang sebelumnya memanas itu seketika menghilang.

Jika kalian masih ingat dengan tulisan saya yang berjudul “Paradoks Tentang Seks”, pasti kalian akan semakin paham, bahwa saat ini menempatkan perkara seks sebagai hal yang tabu, sudah tidak lagi relevan. Semua orang berhak berbicara mengenai seks. Entah itu Pelacur, Ulama, orang awam, bahkan kafir sekalipun.